Dari Tarakan menuju Lombok ( Terikat sebuah pesan sama dengan orang yang berbeda )

To the point......

Tuhan memang Maha Pemurah dan Penyayang, dia selalu membukakan pintu tobat bagi kita kapankun.., dengan cara apapun.. Itulah yang aku alami..

Dulu aku adalah salah satu remaja yang bener2 bangsat, jarang menjalankan perintah-Nya dan bmalah sering menjalankan larangan-Nya,.. Aku sadar hal itu namun aku bener2 tak bisa serius untuk bertobat, mungkin kalian-pun merasakan hal tersebut..

Ini adalah kisahku, kisah nyata di dalam hidupku yang coba ku bagi dengan teman2 semua..

Saat aku bekerja di salah satu pulau di daerah kalimantan, tarakan tepatnya, aku bertemu dengan seorang teman yang benar2 menginspirasi dan memberiku banyak nasihat.., tarohlah iyan namanya..

Pertemuanku sangat sederhana, dia melamar kerja di salon tempat aku berkarir, aku bekerja menjadi kasir disana. dan dia adalah salah satu stylish baru. Hari itu adalah awal bulan puasa 2011.., aku berkenalan dengannya, dan lambat hari aku semakin akrab dengannya.

Suatu malam entah mengapa, aku diajak dia untuk keliling kota Tarakan, aku dipertemukan dengan sahabat'nya yang bernama mas ahmat. dari situlah aku kaget.., mas ahmat tak pernah mengenalku sama sekali, tapi dia tahu bahwa aku jarang sholat dan tak pernah puasa. Katanya dia tau dari aura wajah aku..

Malam itu juga, aku diajak kerumah mas ahmat, disana aku banyak dikasih nasehat tentang hidup, tentang iman dan tentang hukum alam. malam itu aku menangis, menyembah mohon ampun, karna aku banyak berdosa, pada ibu, keluarga, bahkan teman2ku.. Aku bener2 merasa bahwa hidupku tak lama lagi.. Dan aku memang harus bener2 bertobat..

Inilah rangkuman nasehat dari orang yang sepintas aku kenal dan sangat berarti bagi hidupku:

1. Sholat'lah tanto karena dengan sholat wajah kamu akan bersinar terang, dengan sholat pikiran jadi nyaman dan tenang

2. Kita bukan orang alim, tapi sebisa mungkin jalankan perintahnya dan jauhi larangnnya, itu demi kebaikan diri kita sendiri

3. Jangan lupa zakat, kamu gk bakal jatuh miskin, bahkan suatu saat, entah kapan, Allah akan melebihkan rejekimu. bisa langsung atau bisa kelak saat kamu berkeluarga.

4. Jadilah orang yang jujur dalam bekerja..,

Begitupun saat aku dilombok, entah ini keajaiban, aku dipindah ke lombok dan alhamdulillah jabatan aku direvuew menjadi Outlet Manajer.., sebuah kepercayaan yang tak akan aku sia-siakan. Disinipun aku bertemu dengan teman2 baru, rekan kerja yang baru... Alhamdulillah mereka semua positive..

Pesan untuk sholat dan zakatpun keluar dari temenku disini, mas didik namanya. Salah satu stylist disini.

Tiap hari dia selalu membimbingki untuk lebih beriman kepada-Nya.. Dia juga mengajariku cara mensikapi hidup yang benar, cara mensikapi rejeki. Didalam setiap rejeki kita ada hak milik orang lain, maka berbagilah.. itu yang sempat dia ucarkan...

hmmm.., sebuah keajaiban atau mungkin kebetulah.. Hidupku semakin terang, jalan lurus Allah semakin membuatku tentram.. Terima kasih ya Allah, Semoga kita smua selalu diberi nikmat iman dan ihsan... Semoga Kita selalu diberi petunjuk jalan yang lurus olehNya.. Amin ya Robbal alamin

Makace mas iyan, mas ahmad, mas didik dan temen2 yang membimbingku untuk lebih beriman...

Merantau Ke Pulau Tarakan

Sepanjang sejarah hidupku, inilah pertama kalinya aku jauh dari keluargaku dirumah..., merantau ke salah satu pulau di daerah kalimantan. kota tarakan, kalimantan timur, tepatnya.

Aku bekerja di Salon Rudy by: Rudy Hadisuwarno yang merupakan Perusahaan waralaba salon terbesar di Indonesia. Aku datang tak sendirian, aku bersama teman2 dari Jakarta sebanyak 10 orang. Mereka Adalah teman seperjuanganku di pulau ini.

Rasa was-was sempat melimuti hati saya saat pertama datang ke pulau tarakan tanggal 15 juni 2011 lalu.., Masih ingat di benakku berita tentang pertikaian anatar suku yang terjadi di pulau ini di tahun 2010 kemaren. Namun sesampai di kota ini, rasa itu hilang seketika setelah sapaan hangat warga disini yang sangat ramah dan bertenggang rasa.

Pulau Tarakan, kota yang konon pernah menjadi tempat pertempuran antara Jepang dan Australia di perang dunia ke-2 ini, ternyata menyenangkan. Meski kecil, kota ini sangatlah bersih. Masyarakatnya pun ramah-ramah.

Satu bulan pertama disini, aku mulai merasa kerasan dan enjoy hidup di pulau ini, aku memiliki teman disini seperti rahmat, novi, imam ataupun bang sandi dimana mereka adalah warga asli suku dayak tidung tarakan. Bahkan aku sempat menghadiri acara pernikahan temen saya yang namanya novi. Dengan pakaian adat kas suku tidung, acara pernikahan yang sangat sederhana membuatku ingin segera mengikuti jejaknya. hahaha..., itu hanya keinginan sesaat...

2 Bulan genap aku di pulau ini, rasa kangen rumah saat bulan Ramadhan ini memang sangat menyiksaku. Hal inilah yang membuatku ingin pulang lebaran tahun ini. Bagaimanapun, aku banyak berdosa dengan Ibuku..,Aku harus bersujud maaf kepadanya..

Mungkin cerita ini adalah awal perjalanan rantauanku, aku tak akan bosan untuk mengetik isi hatiku dalam tulisan2 selanjutnya. Karena aku ingin mengukir semua perjalanan hidupku. Pahit ataupun senang.

Semoga Tuhan selalu memberiku kesehatan dan kelancaran dalam hari-hariku di pulau perantauan.

MENGAPA KERANGKA KONSEPTUAL DIPERLUKAN?

Dalam membahas kerangka konseptual, kita dihadapkan pada masalah berikut: a) mengapa mempersoalkan perumusan ‘teori’ akuntansi umum melalui pendekatan kerangka konseptual ? b) Kita belum memiliki standar akuntansi di masa lalu, mengapa teori tersebut diperlukan pada masa sekarang?

Mungkin benar bahwa profesi akuntan sejauh ini mampu bertahan tanpa teori akuntansi yang disusun secara formal dan mungkin akan tetap melakukan hal yang sama di masa sekarang. Meskipun demikian ada argumen yang menyatakan bahwa munculnya berbagai masalah dalam praktik akuntansi sering disebabkan oleh tidak adanya teori umum. Sekalipun badan akuntansi di negara maju seperti Amerika dan Australia telah mengeluarkan berbagai standar dan melakukan pembatasan terhadap pemilihan metode akuntansi, praktik akuntansi masih dilakukan terlalu permisif. Hal ini disebabkan adanya kelaonggaran terhadap pemakaian prosedur akuntansi yang sesuai dengan keinginan penyusun laporan keuangan. Kenyataan ini dapat dilihat dari laporan khusus yang dibuat oleh salah satu Komite dari New York Stock Exchange tahun 1934 sebagai berikut (AICPA, 1934):

Semakin banyak alternatif praktik akuntansi, akan menyebabkan perusahaan memiliki kebebasan untuk memilih metode akuntansi mereka sendiri dalam batas-batas yang sangat luas sesuai dengan referensi yang dibuat.

Doktrin yang mengijinkan setiap perusahaan untuk memilih metode akuntansi yang disukai dalam lingkup generally accepted accounting principles (GAAP), tetap dipandang sebagai doktrin yang dianut banyak pihak terutama perusahaan (Watts dan Zimmerman, 1986). Meskipun demikian, kebebasan tersebut akirnya mengarah pada sesuatu yang membingungkan. Atas dasar hal itu, Badan Akuntansi di Amerika telah berupaya mengatasi hal tersebut dengan mengeluarkan berbagai resolusidan standar akuntansi yang didasarkan pada praktik berjalan (penyuntingan praktik) dengan didukung oleh alasan tertentu yang bersifat ad hoc. Namun demikian, badan tersebut tidak mengeluarkan seperangkat prinsip yang konsisten. Hal ini dapat dilihat dari kenyataan bahwa masih banyak praktik yang dipengaruhi oleh hukum, peraturan pemerintah, tekanan dari manajer, dan kepentingan politik tertentu. Accounting Principles Board (APB), badan yang dibentuk sebelum digantioleh Financial Accounting Standard Board (FASB), mengakui hal tersebut ketika badan tersebut mendefinisikan makna GAAP. APB (1970) mengatakan bahwa GAAP merupakan:

......konvesi – yaitu, prinsip-prinsip tersebut diterima secara umum berdasarkan kesepakatan (agreement), bukannya dihasilkan secara formal dari seperangkat postulat atau konsep dasar. Prinsip-prinsip tersebut berkembang berdasarkan pengalaman, alasan, kebiasaan, pemakaian dan juga kebutuhan praktik.

PENGERTIAN KERANGKA KONSEPTUAL

Kerangka konseptual mungkin dapat dipandang sebagai teori akuntansi yang terstruktur (Belkaoui, 1993). Hal ini disebabkan struktur kerangka konseptual sama dengan struktur teori akuntansi yang didasarkan pada proses penalaran logis (logical reasoning). Atas dasar penalaran ini, teori merupakan proses pemikiran menurut kerangka konseptual tertentu untuk menjelaskan kenyataan yang terjadi dan menjelaskan apa yang harus dilakukan apabila ada fakta atau fenomena baru. Kerangka konseptual dapat digambarkan dalam bentuk hirarki yang memiliki beberapa tingkatan.

Pada tingkatan teori yang tinggi, kerangka konseptual menyatakan ruang lingkup dan tujuan pelaporan keuangan. Pada tingkatan selanjutnya, kerangka konseptual mengidentifikasi dan mendefinisikan karakteristik kualitatif dari informasi keuangan dan elemen laporan keuangan. Pada tingkatan operasional yang lebih rendah, kerangka konseptual berkaitan dengan prisip-prinsip dan aturan-aturan (rules) tentang pengukuran dan pengakuan elemen laporan keuangan dan tipe informasi yang perlu disajikan.

Sering dikatakan bahwa agar dapat dijadikan legitimasi, kerangka konseptual harus didukung oleh metodologi ‘ilmiah’ (scientific). Hal ini berarti bahwa prinsip-prinsip dan aturan-aturan pengukuran tersebut harus dihasilkan dari tujuan dan konsep-konsep yang telah didefinisikan sebelumnya. FASB (1978) mendefinisikan kerangka konseptual sebagai suatu sistem yang saling berkaitan sebagai berikut:

......suatu sistem yang koheren tentang tujuan (objectives) dan konsep dasar yang saling berkaitan, yang diharapkan dapat menghasilkan standar-standar yang konsisten dan memberi pedoman tentang jenis, fungsi, dan keterbatasan akuntansi keuangan dan pelaporan keuangan.

Dari definisi di atas dapat dilihat bahwa kata-kata seperti “sistem yang koheren” (coherent system) dan “konsisten” (consistent) menunjukkan bahwa FASB menggunakan kerangka teoritis dan non-arbitrer. Sedang kata “memberi pedoman” (prescribes) mendukung pemakaian pendekatan normatif.

Ada beberapa pihak yang memandang kerangka konseptual sebagai “Konstitusi” (Undang-Undang Dasar), yang merupakan landasan dalam proses penentuan standar akuntansi. Tujuannya adalah untuk memberi pedoman bagai badan yang berwenang dalam memecahkan masalah yang muncul selama proses penentuan standar. Hal ini dilakukan dengan cara mempersempit permasalahan sehingga dapat ditentukan apakah standar tertentu sesuai dengan kerangka konseptual.

eTailQ

MODEL-MODEL ALTERNATIF bagian 4

Berdasarkan serangkaian online focus groups, offline focus group, dan online survey, Wolfinbarger & Gilly (2003) mengembangkan dan memvalidasi dimensi atau skala pengukuran persepsi konsumen terhadap kualitas electronic retailing (eTailQ scale

· Fulfillment/reanilias, meliputi dua hal, yakni (1) Pemanjangan dan deskripsi produk secara akurat sehingga apa yang diterima pelanggan sama dengan apa yag ia pesan dan (2) pengiriman produk yang tepat dalam periode waktu sesuai dengan yang dijajanjikan.

· Desain website, mencakup semual element pelanggan konsumen di website ( kecuali untuk layanan pelanggan) seperti navigasi, pencarian informasi, pemrosesan pelanggap personalisasidan pemilihan prosuk.

· Layanan pelanggan, yakni layanan yang responfif, benar-benar membantu dan tulus dalam menanggapi pertanyaan pelanggan secara cepat.

· Keamanan/[rivasi, yakni keamanan pembayaran menggunakan kartu kredit dalam perlindungan atau informasi personal.

Secara garis besar, skala e-tailQ terdiri atas 14 item pertayaan ( ihat Apendiks 7),dengan rincian sebagai berikut. Dimensi fulfillment terdiri atas tiga item, dimensi desain website (lima item) dimensi layanan pelanggan (tiga item), dan dimensi keamanan ( tiga item.