Belajar Hipnotis

Hipnotis sudah ada sejak jaman kuno
Hipnosis berasal dari kata “hypnos” yang berarti tidur. Dalam pengertian awam, hipnotis bermakna luas. Yaitu, kekuatan magis yang dapat membuat orang lain tunduk dan tertidur.
Peristiwa ini dapat disimak dalam tafsir Jalalain oleh Imam Jalaluddin Abdurrahman As-Suyuthi, dengan kalimat : Dengan pandangan yang kuat, hingga hampir memingsankan dan menjatuhkan dari tempatmu, tetapi Allah menolong.
Yang dimaksud “memandang” bukanlah pandangan kagum, melainkan pandangan tajam memancarkan kebencian. Aktivitas itu disebut Ilmu “ketajaman mata” pada zaman sekarang disebut dengan istilah hipnosis.
Ilmu “ketajaman mata” ini pada zaman Nabi Muhammad SAW banyak dikuasai oleh Bani Asad. Dengan puasa 3 hari, mereka dapat langsung menidurkan dan membuat kaku hewan dan manusia.
Tapi apakah “kekuatan” sebagaimana dikuasai Bani Asad, yang digali melalui jalur supranatural itu dapat disebut hipnotis sebagaimana yang dipelajari para cendekiawan atau kalangan medis? Tentu saja tidak! Argumentasinya adalah :
Peristiwa yang menimpa Nabi SAW terjadi tahun 630 M. Sedangkan Hipnosis modern baru dikenal pada awal tahun 1800 M. (selang waktu 1170 tahun).
Magis “kekuatan mata” yang marak di tahun 1800-an itu digali melalui jalur irrasional.
Hipnosis modern bersifat teknik, skill, ilmiah dan bertumpu pada sugesti, sedangkan hipnosis tradisional bersifat magis dan bertumpu pada kekuatan energi.
Kesimpulannya adalah hipnotis tradisional (magis) berbeda dengan hipnotis modern.

0 komentar:

Post a Comment