Bakat Alam menjadi seorang pengusaha

nenek moyangku orang pelaut, gemar mengarung luas samudra, menerjang ombak tiada takut, menempuh badai sudah biasa..,

Mengawali postingan aku kali ini, saya mengajak teman-teman semua menyimak lagu diatas..,, Itu lagu yang mungkin kita semua nyanyikan waktu TK,.. Yah lagu yang mengidentifikasikan bahwa nenek moyang kita adalah seorang pelaut, bukan pegawai negeri atau karyawan tentunya.., eits jangan marah dulu ya.., he..

Sebagian dari kita mungkin menebak bahwa lagu tersebut mengisyaratkan bahwa kita adalah turunan para nelayan, karena bangsa kita terdiri dari pulau-pulau tentunya..

Ternyata anggapan tersebut salah lho.., nenek moyang kita dahulu kala memang seorang pelaut, tapi.., mereka melaut bukan mencari ikan, melainkan mengarungi samudera dan hijrah dari pulau ke pulau untuk berdagang..., nah kena dech,..

Jadi usul punya usul, ternyata kita ini punya darah pedagang lho, dalam jiwa kita terdapat bakat untuk menjadi seorang usahawan.., hahahhaa.., udah paham khan..

Jadi akhir kata, kita punya bakat, keahlian, turunan, bahkan watak seorang pengusaha, yang pastinya tersimpan dalam otak kanan kita.., Nah, untuk mengeluarkan hal itu diperlukan keberanian untuk melepaskan diri dari kepastian-kepastian hidup ( otak kiri) dan terbang menuju ketidakpastian yang menimbulkan kemungkinan-kemungkinan..,(otak kanan)

Saya pernah baca sebuah buku karya pak Jaya setiabudi, kepastian diatas maksudnya adalah pasti serba cukup, pasti serba sederhana, dan pasti sulit buat kaya..., ( kata buku lho..., ) dan ketidakpastiaannya akan menimbulkan kemungkinan , mungkin kaya, mungkin sukses, mungkin punya mobil, rumah yang mewah2...( kata buku juga lho..., )

Pilih aja, yang pasti pa yang munghkin.. he...

Ingat "Darah kita mengalir darah para pengusaha rtempah-rempah yang sukses."

0 komentar:

Post a Comment