Si kecil yang memiliki Harapan besar

Hari itu hari sabtu, seperti biasa aku berangkat ke lapangan futsal untuk bermain bersama anak-anak SD yang saya latih. Aku bukan pelatih hebat, tapi aku sedikit banyak tau tentang olahraga ini.

Hari itu hujan begitu deras, sesampai disana, sepert biasa aku duduk memesan segelas kopi dan sebatang rokok sambil menunggu anak-anak daang untuk berlatih futsal. 15 menit berlalu, saya melihat 3 anak datang naik sepeda dengan basah kuyupnya. tegar, dwiky dan dicky mereka datang meskipun yang lain tidak berani datang karena hujan yang begitu derasnya.

Aku salut dengan mereka bertiga. Kami pun berlatih, hanya sebatas belajar kepping, passing dan shoting. Setengah jam kami berlatih, kemudian kami duduk brtiga bersama dan berceda gurau sambil berbincang. Si dwiky berkata: "kok gak pada berangkat ya mas?" saya menjawab dengan nada lemas: "ya maklumlah.., khan hujan." seketika seorang anak langsung menyaut perkataanku, Tegar namanya: " meski hujan aku tetep berangkat lho mas, biar cepet pinter.., he..." Yang saya tau si Tegar ini adalah seorang anak SD yang sangat bersemangat saat latihan, tapi dia pun anak yang kurang pintar permainannya. Mendengar perkataan Tegar Aku kemudian bertanya pada mereka: " Emang klo sering latihan, kalian bisa pinter ya?". Sambil besemangat mereka menjawab: " iyalah mas.., ya pastilah mas, dsb.." Aku kejar mereka dengan pertanyaan: " Emang klo dah pada pinter, mau pada ngapain..?" Dengan lantang si dwyki menjawab: "Seleksi PSIS Semarang donk mas...". "masuk timnas mas" sela si Dicky"benar2 harapan yang hebate, si Tegar lebih hebat lagi.., dengan tersenyum lebar Dia berkata: " Klo pinter, aku mau maen diManchester United, mas tanto dadi pengawal pribadiku ya.., hahahahaa." sambil tersenyum serentak saya menjawab : " boleh-boleh, tapi digaji yow.." " sipp mas, tak gaji jutaan sampean, makanya latihan trus donk mas. biar aku cepet pinter." kata tegar dengan bersemangat.

Dari cerita diatas, kita bisa melihat bagaimana seorang anak begitu semangatnya untuk datang latihan, walaupun hujan deras, mereka mengayuh sepeda untuk ke lapangan sekedar hanya untuk berlatih.

Aku salut dengan kegigihan mereka, terutama si tegar, seorang anak yang kurang pintar, tapi dia begitu semangat untuk berubah dan berlatih menjadi pintar, dan aku tau, semangatnya ada karena sebuah harapan dan impian-nya yang besar. Harapan yang sangat besar untuk seorang anak kecil.., Luar biasa, aku salut dan terinsipasi.

Nah, setiap manusia yang hidup pastilah punya harapan dan impian, bahkan anak sekecil Tegar-pun memiliki sebuah impian, dan impiannya pun begitu besar. Sekarang marilah kita tengok, Apa impian kita? apakah kita punya impian yang besar atau kita takut untuk memimpikan sesuatu yang besar " Berharap dan memiliki impian itu gratis, jadi mengapa pilih yang kecil2.. he.."

Banyak orang takut memiliki impian besar karena mereka malas untuk mengetahui cara meraihnya.

Kita tengok lagi Si Tegar, Dia adalah anak yang tidak pintar bermain bola, tapi dia selalu ingin tau agar bisa pintar bermain bola, dengan cara terus berlatih, meski hujan-pun dia tetap datang berlatih, karena impian-nya jelas. Ingin bermain ke-MU. Toh, aku yakin, suatu saat dengan impiannya yang begitu tinggi, setidk-tidaknya dia bisa-meraihnya meski hanya bermain untuk PSIS semarang nantinya. bandingkan klo tegar bermimpi untuk bermain di Persik Kendal, dia pasti malas berlatih dan mungkin dewasa kelak dia hanya menjadi penonton setia sepak bola.. he.. Nah, sekarang bagaimana dengan anda, Anda siap untuk bermimpi besar, anda siap untuk melakukan apapun seperti si Tegar. Insyallah klo anda siap dan melakukan seperti anak itu, impian anda akan segera terwujud.

"Apa yang kita Lihat sangat tergantung dari apa yang kita harapkan"

--John Lubbock--

0 komentar:

Post a Comment