Selingkuh, hanya indah pada waktunya saja.

Wanita itu seperti putri dalam sebuah dongeng. enak dipandang dan sangat menawan. Langsing dan cantik, dia mampu mencuri hati setiap pria yang tak waspada melihatnya. Akupun terpesona.

Sebenarnya aku sudah lama terpikat dengan kecantikan itu, sewaktu dia masih SMA, saat pertama aku bertemu dengannya, aku sudah pernah merasa cinta terhadapnya. tapi saat itu aku jarang dirumah. jadi tak kupaksakan cintaku.

Pertemuan yang kedua-ku dengannya terjadi saat aku cuci motor di sebuah tempat pencucian dikotaku, dia bekerja disana. Dia cuek, bahkan serasa dia sama sekali tidak mengenaliku. akupun diam dan tak mendekatinya sama sekali.

Sesaat mau membayar, aku memberanikan diri unutk menyapa namanya: " berapa mbak esti..,?? sambil ku-tersenyum. "6000 mas tanto" jawabnya sambil tersenyum pula. aku sempat kaget, ternyata dia masih tau namaku.

Sesampai dirumah ingin rasanya motorku kucuci berkali-kali.., aku seperti sedang jatuh cinta, sms dari pacarkupun kutanggapi seadanya, bayangan pikiranku sedang tertuju ke wanita lain. Kata Dilema-pun terbelit dibenak-ku. Bukan diantara dua pilihan wanita. Tapi bagaimana aku bisa dekat lebih jauh dengan wanita itu. cuci motor lagi atau kerumahnya. skarena sebenarnya aku tau alamatnya.

Seminggu setelahnya, aku kembali ke tempat itu. Tempat itu seperti menjadi tempat cuci motor favorit bagiku. Saat itu, aku beranikan diri untuk mengobrol dengannya. sekedar menanyakan kabar'nya dan teman-temannya. Akupun meminta nomor Hp'nya. Saat itu pula ku miscall nomernya. Sampai dirumah langsung Kukirim pesan padanya, tapi sayang, dia tak membalas.

Aku punya janji, malam itu aku harus apel kepacarku. berita kirim ke esti'pun ku hapus, bahkan nomernya juga aku hapus, Aku takut membuat pacarku marah saat itu, namun aku harus menghafal nomor itu berulangkali agar setelah apel aku bisa memberi pesan lagi padanya.

Dua minggu berlalu begitu saja, aku sedang ada masalah dengan pacarku. saat itu hari sabtu, kira2 pukul 4 sore. HP'ku berdering. sengaja kubiarkan karna aku tau itu pasti pacarku. (aku dan pacarku sama-sama egois) Sampai 5 kali Hp'ku berbunyi berulang-ulang, "baiklah, aku angkat". benakku berkata.

Ternyata nomer baru. " Hai, ini tanto ya?" suara wanita dari telponku. "ia, ini siapa?" jawabku. "ini Esti, emang nomerku gk disimpan ya". Aku kaget dengan jawaban itu, bibirku terasa kaku. bingung mau berkata apa. "Oh ya, tersimpen di Hp'ku yang satu kok" seraya berbohong. "ge apa tan?" tanya'nya. " ne ge tiduran" jawabku dengan lirih.

Akhirnya kami ngobrol panjang, aku jadi sering sms dan meneleponnya. Tak jarang aku beranikan mengetik kata sayang di sms2ku, diapun membalas sebaliknya. Aku seperti seorang jomblo yang sedang jatuh cinta. Aku melupakan pacarku saat itu. Entah dimana dia, sejak saat itu aku dan pacarku tak saling berhubungan. Maklum dia egois dan aku sedang terlanda cinta baru. Hp tak berguna bagi kami saat itu.

Disuatu malam minggu, aku mengajaknya berkencan. Anehnya, dia malah yang menjemputku, Dengan motor shogun 125 miliknya, aku dan dia pergi hanya sekedar mencari angin segarl di jalan. Di tengah perjalanan yang begitu asyik bagiku. Dia berkata: " cewek kamu semester berapa?" Aku bingung menjawab pertanyaan itu, dibenakku terbesik, bagaimana dia bisa tau aku punya pacar.

" tiga." Jawabku lirih. Waktu berlalu begitu cepat. sesaampai dirumah'ku, saat mau pamitan dia mbenerin rambutku. Hmmm.., sinyal kemesraan yang membuat ku tak bisa tidur. dia berucap: " besok aku maen kerumahmu ya?". "iya" jawabku senang.

Sampai dikamar, aku meneleponnya. dia sudah sampai dirumah. Kamipun ngobrol sampai jam 12 malam. Dia bercerita banyak tentang kisah hidup dan cintanya. Dia-pun bercerita klo Dia punya cowok dan sedang memiliki masalah besar dengan cowoknya. "sama seperti nasib'ku".

Di akhir obrolan, kuberinakan diri untuk berkata sayang " bobok aja yuk, khan udah malam.., sayang udah ngantuk blm? tanyaku. "he'em udah". "Ya udah, met bobok ya" sahutku lagi. "he'em" jawabnya sambil menyudahi telepon. Tiba-tiba HP'ku berbunyi lagi. Satu pesan masuk darinya. " met bobok juga ya sayang. emmmuachh..." hmmm.., sebuah sinyal bahwa kami saling jatuh cinta.

Keesokan hari, tepat jam 10.00 di datang kerumahku. Duduk diruang tamu dengannya sungguh mengasyik-kan. Aku merasa bahagia saat itu. Kami-pun memasak bersama, walau sekedar mie rebus dengan sebutir telor ayam, Serasa enak dan lezat. Ciuman pertama kami pun berjalan di hari itu. Sangat sempuna, hubungan kami melambung tinggi. Setiap malam saat aku disemarang, kami melepas kangen lewat telepon. Setiap hari minggu dia selalu datang kerumahku. meski hanya sekedar nonton TV dan masak mie bersama-sama. Maklum saat itu, aku dirumah sendirian, ibuku ada disubang untuk mengurusi rumah makan pamanku. Aku dan dia serasa berjalan diatas awan dan dibawahnya bayang-bayang pacar kami terabaikan.

2 bulan berlalu sejak pertama dia datang kerumahku. minggu itu begitu menyakitkan bagiku. Dia memutuskan hubungan kami. Dia beralasan bahwa kami tak seharusnya seperti ini. Dia berkata bahwa hubungan kita hanya sebuah pelampiasan sesaat. Akupun menerima itu. Dalam hatiku, aku merasa hampa. Aku tak tau harus berpaling pada siapa, dan harus berbagi dengan siapa? Hatiku benar-benar sakit.

Pada awalnya aku ingin kembali ke pacarku dan mengucap kata maaf kepadanya. Namun, "aku sudah terlanjur berdosa, apakah dia menerimaku?" Aku sudah membayangkan teriakan marahnya padaku, tangisannya yang pasti membuat'ku sedih dan kekecewaannya terhadapku. Aku seperti lelaki yang tak pantas bagi siapapun saat itu.

Aku ingin sekali menulis kelanjutan cerita ini dengan bahagia, bahwa aku memohon ke pacarku supaya menerimaku dan memaafkanku. Yah, yang jelas dia tak menerimaku kembali. Tapi aku sudah memohon. Benar-benar memohon. Namun dia sudah terlanjur beranggapan bahwa selama ini dia berpacaran dengan seorang yang jahat, tolol dan hal itu merendahkan dirinya.

Yang terakhir kudengar, wanita itu sekarang masih bekerja di singapura. Dan mantan pacarku, kini masih tetap disemarang untuk melanjutkan studinya, kami kadang masih sedikit saling menyapa lewat jejaring sosil facebook. Namun tetaplah semua hanya sebuah kenangan.

Dengan kejadian itu, Aku semakin dewasa, kedewasaan dalam sebuah hubungan meyakinkanku bahwa selingkuh hanya indah pada waktunya. Dan aku tak berani melakukannya lagi. Terlalu banyak korban untuk hubungan itu. Aku, pacarku, bahkan mungkin wanita itu dan pacarnya. Dan, apabila mereka sedang membaca cerita ini...., aku berucap, maafkan aku, dan terima kasih sudah memberi tahap kedewasaan padaku.

tanto

5 komentar:

sichandra said...

yang namanya selingkuh itu gak ada indahnya...kwkwkw

Aina said...

selingkuh itu cuma nafsu... ga ada untungnya...tapi bikin kita bisa kehilangan dua2nya...haha

penny said...

seharusnya cewe selingkuhan kmu jangan ninggalin kamu soalnya kamu udah milih dia... terbukti bukan dia yang salah juga toh kamu sama pacarmu ada masalah (sama-sama egois) manusiawi klo kalian memilih seseorang yang lebih penegrtian dan ga saling egois..

tanto said...

Aku berharap.. orng yg terlibat dlm cerita ini. Bsa memberi pesan disni..

Unknown said...

Mampus hahaha
2017 aja masi bisa berharap org yg terlibat memberi pesan

Post a Comment